Sistem Hidroponik Drip System
Pada buku yang berjudul sylva sylvarum karangan francis bacon yang dicetak tahun 1628 menyebutkan bahwa awal mulanya bercocok tanam dengan sistem tanpa menggunakan media tanah adalah tahun 1627.
Sistem hidroponik drip system. Tetesan diarahkan tepat pada daerah perakaran tanaman agar tanaman dapat langsung menyerap air dan nutrisi yang diberikan. Hidroponik model drip irrigation pada prinsipnya hanya memberikan air dan nutrisi dalam bentuk tetesan yang menetes secara terus menerus sepanjang waktu. Sistem drip pemulihan sirkulasi kembali. Memanfaatkan kotoran ikan sebagai nutrisi.
A hydroponic drip system uses small emitters to drip onto the plants. Sistem drip sebenarnya terbagi menjadi dua yakni sirkulasi dan nonsirkulasi. Untuk pembudidaya tanaman atau petani rumahan sistem irigasi tetes sirkulasi ini sangat sering sekali dilakukan. Sistem drip sirkulasi seperti itu kedengarannya ini hanya mengacu pada penggunaan kembali perputaran larutan nutrisi digunakan setelah membasahi akar kembali ke penampung dimana dapat disirkulasikan ulang melalui sistem dan digunakan berulang ulang.
Such a setup is not only widely used in outdoor gardens but in the commercial hydroponic greenhouse as well. Sebenarnya ada 2 jenis atau macam sistem irigasi tetes hidroponik. Contoh hidroponik sistem drip jenis jenis sistem irigasi tetes hidroponik. Drip systems are one of the most widely used types of hydroponic systems around the world both for home growers as well as commercial growers alike.
Sistem irigasi tetes sirkulasi. Bagi petani rumahan sistem drip sirkulasi adalah yang paling umum digunakan. Metode menanam sayur sekaligus memelihara ikan. Oksigen akan susah didapatkan tanaman jika media terlalu padat penggunaan bak penampung tidak akan terlalu menghemat air dan nutrisi karena lebih banyak hilang terserap tanaman tertahan pada media atau penguapan.